©Freepik
Mungkinkah kamu juga merasakan bahwa cuaca akhir-akhir ini terasa lebih panas dari biasanya? Fenomena ini menjadi perbincangan karena beberapa orang mengaitkannya dengan isu pemanasan global. Mari kita telusuri bersama dampak dan kesadaran akan perubahan iklim yang sedang kita alami.
Pemanasan global adalah ketidakseimbangan ekosistem di bumi yang disebabkan oleh peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Ini merupakan suatu proses yang dicirikan oleh kenaikan suhu atmosfer, laut, dan daratan. Penting untuk dicatat bahwa suhu rata-rata global di permukaan Bumi telah meningkat sekitar 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam kurun waktu seratus tahun terakhir.
Dalam era di mana ketergantungan kita pada energi listrik semakin meningkat, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap tindakan penghematan listrik yang kita lakukan bukan hanya memberikan manfaat finansial tetapi juga memiliki dampak positif pada lingkungan.
Menghemat listrik dapat mengurangi pemanasan global karena listrik sebagian besar dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Bahan bakar fosil ini menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida. Gas rumah kaca ini menyebabkan efek rumah kaca, yaitu pemanasan atmosfer bumi.
Dilansir dari CNN Indonesia, sebesar 25,4 persen emisi karbon dioksida di Indonesia berasal dari sektor energi, termasuk pembangkit listrik yang membakar batu bara. Sektor energi merupakan penyumbang emisi terbesar di Indonesia, diikuti oleh sektor kehutanan dan perubahan lahan (21,2 persen), pertanian (19,9 persen), dan industri (13,5 persen).
Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik merupakan salah satu penyebab utama emisi karbon dioksida di Indonesia. Batu bara merupakan sumber energi yang menghasilkan emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Selain itu, pembakaran batu bara juga menghasilkan polutan udara lainnya, seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Menghemat listrik juga dapat mendorong penggunaan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, seperti matahari, angin, dan air. Energi terbarukan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga dapat membantu mengurangi pemanasan global.
bagaimana yang bisa kita lakukan untuk menghemat listrik?
Matikan lampu saat ruangan kosong
Ini adalah salah satu cara termudah untuk menghemat listrik. Matikan lampu saat Anda keluar dari ruangan, atau saat Anda tidak membutuhkannya. Misalnya, jika Anda keluar dari kamar tidur, matikan lampu kamar tidur. Jika Anda pergi keluar rumah, matikan semua lampu di rumah Anda.
Matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan
Peralatan elektronik yang masih menyala, meskipun tidak digunakan, tetap mengonsumsi listrik. Matikan peralatan elektronik saat Anda tidak menggunakannya, seperti TV, komputer, dan charger ponsel. Misalnya, jika Anda selesai menonton TV, matikan TV. Jika Anda selesai menggunakan komputer, matikan komputer. Jika Anda selesai mengisi daya ponsel, cabut charger ponsel.
Gunakan peralatan elektronik yang hemat energi
Peralatan elektronik yang hemat energi mengonsumsi lebih sedikit listrik daripada peralatan elektronik biasa. Saat membeli peralatan elektronik baru, pilihlah peralatan yang memiliki label hemat energi. Misalnya, pilihlah lampu LED daripada lampu pijar. Pilihlah AC dengan label hemat energi. Pilihlah kulkas dengan label hemat energi.
Gunakan pencahayaan alami
Saat siang hari, gunakan pencahayaan alami dari matahari. Buka tirai dan jendela untuk membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Misalnya, jika Anda bekerja di rumah, atur meja kerja Anda di dekat jendela agar Anda bisa memanfaatkan cahaya matahari.
Sumber:
Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengantisipasi - Gramedia Literasi
Yuk! Mulailah Menghemat Listrik Demi Mengurangi Dampak Pemanasan Global (hipwee.com)
Benarkah Hemat Listrik Bisa Mengurangi Pemanasan Global? Halaman all - Kompasiana.com
0 Komentar