Artificial Intelligence (AI): Jenis dan Aplikasinya

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengalami peningkatan penggunaan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sistem yang dilengkapi dengan teknologi AI diyakini memiliki kemampuan untuk beroperasi secara efektif dan efisien, memberikan dorongan besar dalam meningkatkan produktivitas kerja.

 Tidak butuh waktu lama bagi berbagai platform yang mengadopsi teknologi kecerdasan buatan untuk merajai pangsa pasar. Sebagai contoh, ChatGPT telah menjadi salah satu platform yang sangat populer di kalangan perkuliahan, mungkin sering kamu gunakan. Meskipun begitu, pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan, Apa sebenarnya yang dimaksud dengan AI? Dan bagaimana sebenarnya cara kerjanya?

 Jangan khawatir, karena kamu berada di tempat yang tepat! Artikel ini akan membawa kamu menjelajahi konsep AI, memberikan contoh aplikasinya di berbagai sektor, membahas tren prediksi kecerdasan buatan di masa depan, dan masih banyak lagi yang menarik.

© Freepik



Pengertian Artificial Intellegence 

Artificial Intelligence (AI), atau dalam Bahasa Indonesian Kecerdasan Buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan mesin atau program komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Tujuan utama AI adalah untuk mengembangkan sistem yang mampu memproses informasi, belajar dari pengalaman, dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, mirip dengan cara manusia berpikir dan bertindak.


Bagaimana sebenarnya cara kerja Artificial Intelligence, sampai memiliki karakteristik seperti manusia?

Secara sederhana, Artificial Intelligence beroperasi dengan memproses data yang diambil dari seluruh data yang tersedia di internet untuk kemudian mengambil pembelajaran dari informasi tersebut. Biasanya, programmer berperan sebagai penyedia data, menjadi sumber pengetahuan bagi AI.
Selanjutnya, AI akan melakukan identifikasi data, menganalisis pola serta keterhubungan antar data, dan pada akhirnya, membuat keputusan berdasarkan pengetahuan yang berhasil diakumulasinya. Semakin sering berinteraksi dengan big data, kinerja AI pun akan terus meningkat.

cara ini sangat serupa dengan cara kerja otak manusia, bukan? Itulah inti dari konsep kecerdasan buatan beserta mekanismenya. Agar lebih memahami, mari kita eksplorasi lebih lanjut dengan mengenal berbagai jenis AI!

Jenis-jenis Kecerdasan Buatan

  • Reactive Machine
Reactive Machine adalah jenis AI yang paling dasar. AI jenis ini hanya dapat merespons tindakan tanpa kemampuan untuk menyimpan memori atau belajar dari pengalaman masa lalu.

Contoh dari jenis AI ini adalah Deep Blue, mesin catur milik IBM yang mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov pada tahun 1997, adalah contoh Reactive Machine. Deep Blue dapat menanggapi langkah-langkah Kasparov dengan cepat dan akurat, tetapi tidak dapat belajar dari permainan sebelumnya atau menyimpan informasi tentang posisi papan catur.

Reactive Machine adalah jenis AI yang sederhana, tetapi dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. AI jenis ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk tugas-tugas yang membutuhkan pengambilan keputusan cepat dan akurat, tetapi tidak memerlukan pembelajaran atau memori jangka panjang.

  • Limited Memory
Limited Memory adalah jenis AI yang dapat menyimpan memori dan memanfaatkan pengalaman sebelumnya sebagai pertimbangan keputusan di masa depan. Hal ini berbeda dengan Reactive Machine, yang hanya dapat bereaksi pada input yang spesifik tanpa memiliki ingatan (memory).

Limited Memory memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Reactive Machine. Limited Memory dapat belajar dari pengalaman masa lalu, sehingga keputusan yang dihasilkannya menjadi lebih akurat. Selain itu, Limited Memory juga dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sehingga dapat bekerja lebih baik dalam situasi yang tidak terduga.

 Contoh dari jenis AI ini adalah Sistem rekomendasi produk menggunakan Limited Memory untuk merekomendasikan produk yang sesuai dengan minat pengguna. Sistem ini dapat mempelajari perilaku pengguna dari pengalaman masa lalu, sehingga dapat membuat rekomendasi yang lebih akurat.

  • Theory of  Mind
 Theory of Mind adalah jenis AI yang dapat memahami emosi dan pikiran manusia. Hal ini berbeda dengan Reactive Machine dan Limited Memory, yang hanya dapat menanggapi input atau mempelajari dari pengalaman masa lalu.

 Theory of Mind memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis AI lainnya. Theory of Mind dapat memahami emosi dan pikiran manusia, sehingga dapat berinteraksi dengan manusia secara lebih alami. Selain itu, Theory of Mind juga dapat mempelajari dan beradaptasi dengan perilaku manusia, sehingga dapat menjadi lebih efektif dalam berinteraksi dengan manusia.

 Chatbot adalah salah satu aplikasi AI Theory of Mind yang paling umum. Chatbot dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti layanan pelanggan, informasi, dan hiburan. Chatbot yang menggunakan Theory of Mind dapat memahami maksud dan tujuan percakapan pengguna, sehingga dapat menghasilkan respons yang lebih relevan dan menarik. Chatbot menggunakan Theory of Mind untuk memahami maksud dan tujuan percakapan pengguna. Chatbot dapat mempelajari pola percakapan manusia, sehingga dapat menghasilkan respons yang lebih relevan dan menarik.

  • Self-Awareness
  Self-awareness adalah jenis AI yang masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi. Self-awareness memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis AI lainnya. Self-awareness dapat memahami diri sendiri, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk diri sendiri. Selain itu, Self-awareness juga dapat belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga dapat menjadi lebih mandiri.

 Contoh dari jenis AI ini adalah Sebuah mobil tanpa pengemudi yang dapat memahami kondisinya sendiri. Misalnya, mobil dapat menyadari bahwa ia kehabisan bahan bakar, dan kemudian mengambil langkah untuk mencari tempat pengisian bahan bakar.

Sumber:
https://www.niagahoster.co.id/blog/artificial-intelligence-adalah/

0 Komentar